Soal AKM Bagian 2
Bacalah teks Cerpen
berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 s.d. 5!
PIKNIK
Cerpen Agus Noor
Para pelancong
mengunjungi kota kami untuk menyaksikan kepedihan. Mereka datang untuk menonton
kota kami yang hancur. Kemunculan para pelancong itu membuat kesibukan
tersendiri di kota kami. Biasanya kami duduk-duduk di gerbang kota menandangi
para pelancong yang selalu muncul berombongan mengendarai kuda, keledai, unta,
atau permadani terbang dan juga kuda sembrani. Mereka datang dari segala
penjuru dunia. Dari negeri-negeri jauh yang gemerlapan.
Di bawah langit senja
yang kemerahan kedatangan mereka selalu terlihat bagaikan siluet iring-iringan
kafilah melintasi gurun perbatasan, membawa bermacam perbekalan piknik.
Berkarung-karung gandum yang diangkut gerobak pedati, daging asap yang
digantungkan di punuk unta terlihat bergoyang-goyang, roti kering yang disimpan
dalam kaleng, botol-botol cuka dan saus, biskuit dan telor asin, rendang dalam
rantang, juga berdus-dus mi instan yang kadang mereka bagikan pada kami.
Penampilan para
pelancong yang selalu riang membuat kami sedikit merasa terhibur. Kami menduga,
para pelancong itu sepertinya telah bosan dengan hidup mereka yang sudah
terlampau bahagia. Hidup yang selalu dipenuhi kebahagiaan ternyata bisa
membosankan juga. Mungkin para pelancong itu tak tahu lagi bagaimana caranya
menikmati hidup yang nyaman tenteram tanpa kecemasan di tempat asal mereka.
Karena itulah mereka ramai-ramai piknik ke kota kami: menyaksikan bagaimana
perlahan-lahan kota kami menjadi debu. Kami menyukai cara mereka tertawa, saat
mereka begitu gembira membangun tenda-tenda dan mengeluarkan perbekalan, lalu
berfoto ramai-ramai di antara reruntuhan puing-puing kota kami. Kami seperti
menyaksikan rombongan sirkus yang datang untuk menghibur kami.
Kadang mereka mengajak
kami berfoto. Dan kami harus tampak menyedihkan dalam foto-foto mereka. Karena
memang untuk itulah mereka mengajak kami berfoto bersama. Mereka tak suka bila
kami terlihat tak menderita. Mereka menyukai wajah kami yang keruh dengan
kesedihan. Mata kami yang murung dan sayu. Sementara mereka sembari berdiri
dengan latar belakang puing-puing reruntuhan kota berpose penuh gaya tersenyum
saling peluk atau merentangkan tangan lebar-lebar. Mereka segera mencetak
foto-foto itu, dan mengirimkannya dengan merpati-merpati pos ke alamat kerabat
mereka yang belum sempat mengunjungi kota kami.
Belakangan kami pun tahu,
kalau foto-foto itu kemudian dibuat kartu pos dan diperjualbelikan hingga ke
negeri-negeri dongeng terjauh yang ada di balik pelangi. Pada kartu pos yang
dikirimkannya itu, para pelancong yang sudah mengunjungi kota kami selalu
menuliskan kalimat-kalimat penuh ketakjuban yang menyatakan betapa terpesonanya
mereka saat menyaksikan kota kami perlahan-lahan runtuh dan lenyap. Mereka
begitu gembira ketika melihat tanah yang tiba-tiba bergetar. Bagai ada naga
menggeliat di ceruk bumi atau seperti ketika kau merasakan kereta bawah tanah
melintas menggemuruh di bawah kakimu. Betapa menggetarkan melihat pohon- pohon
bertumbangan dan rumah-rumah rubuh menjadi abu. Membuat hidup para pelancong
yang selalu bahagia itu menjadi lengkap, karena bisa menyaksikan segala sesuatu
sirna begitu saja.
Bagi para pelancong itu,
kota kami adalah kota paling menakjubkan yang pernah mereka saksikan. Mereka
telah berkelana ke sudut-sudut dunia, menyaksikan beragam keajaiban di tiap
kota. Mereka telah menyaksikan menara-menara gantung yang dibuat dari
balok-balok es abadi, candi-candi megah yang disusun serupa tiara; menyaksikan
seekor ayam emas bertengger di atas katedral tua sebuah kota yang selalu
berkokok setiap pagi. Mereka juga telah melihat kota dengan kanal-kanal yang
dialiri cahaya kebiru-biruan. Kepada kami para pelancong itu juga bercerita
perihal kota kuno yang berdiri di atas danau bening, dengan rumah-rumah yang
beranda- berandanya saling bertumpukan, dan jalan-jalannya yang menyusur
dinding-dinding menghadap air, hingga menyerupai kota yang dibangun di atas
cermin; kota dengan jalan layang menyerupai jejalin benang laba-laba; sebuah
kota yang menyerupai benteng di ujung sebuah teluk, dengan jendela-jendela dan
pintu-pintu yang selalu tertutup menyerupai gelapanggur dan hanya bisadilihat
ketika senja kala. Bahkan mereka bersumpah telah mendatangi kota yang hanya
bisa ditemui dalam imajinasi seorang penyair. Tapi kota kami, menurut mereka,
adalah kota paling ajaib yang pernah mereka kunjungi.
Para pelancong menyukai
kota kami karena kota kami dibangun untuk menanti keruntuhan. Banyak kota
dibangun dengan gagasan untuk sebuah keabadian, tetapi tidak dengan kota kami.
Kota kami berdiri di atas lempengan bumi yang selalu bergeser. Kau bisa
membayangkan gerumbul awan yang selalu bergerak dan bertabrakan, seperti itulah
tanah di mana kota kami berdiri. Membuat semua bangunan di kota kami jadi
terlihat selalu berubah letaknya. Barisan pepohonan seakan berjalan pelan.
Lorong-lorong, jalanan, dan sungai selalu meliuk-liuk. Dan ketika sewaktu-waktu
tanah terguncang, bangunan dan pepohonan di kota kami saling bertubrukan, rubuh
dan runtuh menjadi debu serupa istana pasir yang sering kau buat di pinggir
pantai ketika kau berlibur menikmati laut.
Rupanya itulah
pemandangan paling menakjubkan yang membuat para pelancong itu terpesona. Para
pelancong itu segera menghambur berlarian menuju bagian kota kami yang runtuh,
begitu mendengar kabar ada bagian kota kami yang tergoncang porak- poranda. Dengan
handycam mereka merekam detik-detik keruntuhan itu. Mereka terpesona mendengar
jerit ketakutan orang-orang yang berlarian menyelamatkan diri, gemeretak
tembok-tembok retak, suara menggemuruh yang merayap dalam tanah. Itulah
detik-detik paling menakjubkan bagi para pelancong yang berkunjung ke kota
kami; seolah semua itu atraksi paling spektakuler yang beruntung bisa mereka
saksikan dalam hidup mereka yang terlampau bahagia. Lalu mereka memotret mayat-
mayat yang tertimbun balok-balok dan batu bata. Mengais reruntuhan untuk
menemukan barang-barang berharga yang bisa mereka simpan sebagai kenangan.
Saat malam tiba, dan
bintang- bintang terasa lebih jauh di langit hitam, para pelancong itu
bergerombol berdiang di seputar api unggun sembari berbagi cerita. Memetik
kecapi dan bernyanyi. Atau rebahan di dalam tenda sembari memainkan harmonika.
Dari kejauhan kami menyaksikan mereka, merasa sedikit terhibur dan tak terlalu
merasa kesepian. Bagaimanapun kami mesti berterima kasih karena para pelancong
itu mau berkunjung ke kota kami. Mereka membuat kami semakin mencintai kota
kami. Membuat kami tak hendak pergi mengungsi dari kota kami. Karena bila para
pelancong itu menganggap kota kami adalah kota yang penuh keajaiban, kenapa
kami mesti menganggap apa yang terjadi di kota kami ini sebagai malapetaka atau
bencana?
Seperti yang sering
dikatakan para pelancong itu pada kami, setiap kota memang memiliki jiwa.
Itulah yang membuat setiap kota tumbuh dengan keunikannya sendiri- sendiri.
Membuat setiap kota memiliki kisahnya sendiri-sendiri. Keajaiban tersendiri.
Setiap kota terdiri dari gedung- gedung, sungai-sungai, kabut dan cahaya serta
jiwa para penghuninya; yang mencintai dan mau menerima kota itu menjadi bagian
dirinya. Kami sering mendengar kota-kota yang lenyap dari peradaban, runtuh
tertimbun waktu. Semua itu terjadi bukan karena semata-mata seluruh bangunan
kota itu hancur, tetapi lebih karena kota itu tak lagi hidup dalam jiwa
penghuninya. Kami tak ingin kota kami lenyap, meski sebagian demi sebagian dari
kota kami perlahan- lahan runtuh menjadi debu. Karena itulah kami selalu
membangun kembali bagian- bagian kota kami yang runtuh. Kami mendirikan kembali
rumah-rumah, jembatan, sekolah, tower dan menara, rumah sakit-rumah sakit,
menanam kembali pohon- pohon, hingga di bekas reruntuhan itu kembali berdiri
bagian kota kami yang hancur. Kota kami bagaikan selalu muncul kembali dari
reruntuhan, seperti burung phoenix yang hidup kembali dari tumpukan abu
tubuhnya.
Kesibukan kami membangun
kembali bagian kota yang runtuh menjadi tontonan juga bagi para pelancong itu.
Sembari menaiki pedati, para pelancong itu berkeliling kota menyaksikan kami
yang tengah sibuk menata reruntuhan. Mereka tersenyum dan melambai ke arah
kami, seakan dengan begitu mereka telah menunjukkan simpati pada kami. Sesekali
para pelancong itu berhenti, membagikan sekerat biskuit, sepotong dendeng,
sebotol minuman, atau sesendok madu, kemudian kembali pergi untuk melihat-lihat
bagian lain kota kami yang masih bergerak bertabrakan dan hancur. Kemudian para
pelancong itu pergi dengan bermacam cerita ajaib yang akan mereka kisahkan pada
kebarat dan kenalan mereka yang belum sempat mengunjungi kota kami. Mereka akan
bercerita bagaimana sebuah kota perlahan- lahan hancur dan tumbuh kembali.
Sebuah kota yang akan mengingatkanmu pada yang rapuh, sementara, dan fana.
Sebuah kota yang membuat para pelancong berdatangan ingin menyaksikannya.
Bila kau merencanakan
liburan akhir pekan dan kau sudah bosan piknik ke kota-kota besar dunia yang
megah dan gemerlap ada baiknya kau berkunjung ke kota kami. Jangan lupa membawa
kamera untuk mengabadikan penderitaan kami. Mungkin itu bisa membuatmu sedikit
terhibur dan gembira. Berwisatalah ke kota kami. Jangan khawatir, kami pasti
akan menyambut kedatanganmu dengan kalungan bunga-air mata…
Yogyakarta, 2006
1.
Apa nilai moral
yang dapat kita temukan dalam cerpen tersebut ?
a.
Membantu
korban bencana bencana harus dengan sepenuh hati
b.
Mereka tersenyum dan melambai ke arah kami, seakan dengan begitu
mereka telah menunjukkan simpati pada kami
c.
Membantu orang haruslah dilandasi rasa tulus dan
ikhlas
d.
kami mesti berterima kasih karena para pelancong itu mau
berkunjung ke kota kami. Mereka membuat kami semakin mencintai kota kami.
2. Apakah maksud pernyataan” Jangan khawatir, kami pasti akan menyambut
kedatanganmu dengan kalungan bunga-air mata”yang terdapat di akhir
cerita ?
a. Menggambarkan kesibukan kami membangun kembali bagian kota yang
runtuh menjadi tontonan juga bagi para pelancong itu.
b. Menggambarkan para pelancong yang tak tahu lagi bagaimana caranya menikmati hidup yang nyaman
tenteram tanpa kecemasan di tempat asal mereka.
c. Menggambarkan pelancong yang terpesona mendengar jerit ketakutan orang-orang
yang berlarian menyelamatkan diri.
d.
Menggambarkan
perasaan hati para korban bencana dengan kedatangan pelancong
e.
yang mengunjungi kota mereka
hanya untuk menyaksikan kepedihan.
3.
Itulah detik-detik
paling menakjubkan bagi para pelancong yang berkunjung ke kota kami; seolah
semua itu atraksi paling spektakuler yang beruntung bisa mereka saksikan dalam
hidup mereka yang terlampau bahagia. Lalu mereka memotret mayat- mayat yang
tertimbun balok-balok dan batu bata. Mengais reruntuhan untuk menemukan
barang-barang berharga yang bisa mereka simpan sebagai kenangan.
Berdasarkan teks diatas, kejadian apa yang menimpa kota tersebut ?
4. Berilah
tanda centang (√) pada kolom Benar bila Teks di sebelah kiri sesuai dengan isi
cerpen!
Berilah
tanda centang (√) pada kolom opini bila Teks di sebelah kiri tidak sesuai
dengan isi cerpen!
|
Teks |
Benar |
Salah |
a |
Kota hancur disebabkan oleh bencana
banjir |
|
|
b |
Para pelancong datang karena mereka merasa
iba dengan penderitaan penduduk kota |
|
|
c |
Penduduk kota tidak ingin kota mereka
lenyap |
|
|
d |
Para pelancong selalu menghibur dan
memberi semangat kepada penduduk kota. |
|
|
e |
Penduduk kota selalu bersemangat untuk
membangun kembali kota setelah hancur. |
|
|
5. Pasangkan
pernyataan A dan pernyataan B dengan menuliskan huruf pada kolom yang tersedia
di samping pernyataan A!
Jawab |
Pernyataan A |
Pernyataan B |
||
|
1 |
Tujuan
pelancong datang ke kota |
a |
Penampilan para
pelancong yang selalu riang |
|
2 |
Bantuan
yang diberikan oleh para pelancong |
b |
setiap kota memang
memiliki jiwa |
|
3 |
Yang
dilakukan pelancong saat malam tiba |
c |
wajah kami yang keruh
dengan kesedihan |
|
4 |
Kelakuan
pelancong yang menghibur penduduk kota |
d |
Berkarung-karung
gandum, daging asap, roti kering. |
|
5 |
Sikap
penduduk kota yang diharapkan oleh pelancong saat berfoto |
e |
bergerombol berdiang
di seputar api unggun sembari berbagi cerita |
|
|
|
f |
menyaksikan kepedihan
dan menonton kota kami yang hancur |
|
|
|
g |
mendengar kabar ada
bagian kota kami yang tergoncang porak- poranda |
|
|
|
h |
sekerat biskuit,
sepotong dendeng, sebotol minuman, atau sesendok madu |
Bacalah teks
berikut untuk mengerjakan soal nomor 6 s.d. 10 !
Jangan
Biarkan Jaipong Hilang Dari Indonesia!
Cerpen : Irma Erviana
Kategori: Cerpen Budaya, Cerpen Cinta, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada : 28 September 2020
Setelah selesai memakai
seragam sekolah. Nina langsung bergegas turun ke lantai satu. Karena kamar Nina
memang berada di atas. Nina merupakan anak tunggal dari Ayah dan Ibu. Ayah
seorang pegawai swasta, sedangkan Ibu hanya seorang Ibu Rumah Tangga.
Sesampainya di depan
meja makan. Nina langsung melahap roti yang sudah disiapkan oleh Ibu. Melihat
anaknya begitu. Ibu hanya tersenyum.
“Lain kali sapa dulu orang yang ada di sekitar meja makan. Jangan langsung
duduk, terus makan. Kan nggak sopan” jelas Ibu, lembut. Nina buru-buru
meletakkan rotinya kembali.
“Aduhh… Nina lupa, Bu” menegakkan posisi duduknya “selamat pagi Ayah-Ibu yang
paling baik di seluuuruuuhhh dunia” senyum lebar Nina tersungging dari
bibirnya.
Ayah dan Ibu hanya tertawa kecil melihat tingkah Nina.
Setelah melahap santapan
rotinya yang terakhir. Nina pamit ke Ayah dan Ibu. “Nina berangkat, ya.
Assalamualaikum” ucapnya berlalu pergi menuju gudang tempat di mana sepeda
kesayangan Nina disimpan. Nina memang selalu menggunakan sepeda. Karena letak
sekolah Nina tidak begitu jauh. Sehingga bisa tercapai dengan menggunakan
sepeda. Walaupun Ayah telah membelikan motor untuk Nina. Tapi Nina tidak mau
menerimanya. Karena Nina lebih senang ke sekolah menggunakan sepeda
kesayangannya itu. Menurut Nina dengan menggunakan sepeda, itu akan membuatnya
lebih sehat dan ramah lingkungan. Tidak ada polusi. Justru Nina menyuruh Ayah
untuk mengembalikan motornya kembali ke tempat dimana Ayah Nina beli.
“Kamu ini gimana, sih. Anak remaja diluar sana banyak yang merengek minta
dibelikan motor sama orangtuanya. Lha, kamu yang di beliin sama Ayah, malah
nolak” tanya Ayah lembut. Nina hanya tersenyum mendengar pernyataan ayah.
Seperti biasa, hari ini
Nina sangat bersemangat seperti hari-hari sebelumnya. Ada sesuatu yang membuat
hidup Nina indah dan berwarna. Cowok? Bukan makhluk jenis itu yang membuat
hidupnya indah. Selama ini Nina berusaha untuk tidak jatuh cinta. Karena itu
hanya akan membuang waktunya mencintai seseorang yang nantinya belum tentu jadi
jodohnya. Ada satu hal lagi yang bisa membuatnya bahagia. Yaitu jaipong.
Mungkin agak sedikit aneh. Bagaimana bisa Jaipong membuat hidup lebih indah?
Sedangkan remaja indonesia sekarang lebih tertarik ke budaya luar.
Menari Jaipong adalah
hobi Nina. Meskipun ia sudah belajar dari kelas 6 SD. Sejak itulah Nina mulai
tertarik dengan hobbinya yang baru itu. Awalnya memang tidak ada yang peduli
dengan hobbi Nina. Tapi setelah Nina masuk ke SMA. Dari situlah banyak yang
mencibir dan mem-bully Nina. Banyak teman-teman sekelas Nina sering bilang
selera Nina kampungan. Tapi Nina tak mempedulikannya. Karena menurut Nina,
menari Jaipong adalah bagian dari hidupnya.
Bahkan Nina ingin sekali berkeliling ke berbagai negara untuk memperkenalkan
tariannnya.
“Hai, Nin” sapa Ani dan
Ina menyusul Nina.
Mereka berdua sahabat Nina. Sesuai namanya yang hampir sama. Ani dan Ina adalah
saudara kembar. Wajah keduanya bagai pinang dibelah dua. Bahkan terkadang juga
Nina sulit untuk membedakan antara keduanya. Nina teringat saat pertama kali
masuk SMA. Saat itu Nina sedang mencari kelas barunya dan Nina tidak sengaja
menabrak Ina. Nina langsung meminta maaf atas kecerobohannya karena tidak memperhatikan
jalan. Pertemuan itu membuat Nina berkenalan dengan Ina. Kemudian mereka berdua
harus terpisah karena keduanya punya tujuan masing-masing. Nina melanjutkan
mencari kelasnya. ‘akhirnya ketemu juga’ ucap Nina dalam hati. Setelah berada
di ambang pintu, pandangan Nina tertuju pada seorang gadis yang tadi ia temui.
Yang membuatnya bingung adalah bagaimana bisa gadis itu ada di dalam kelas?
Sedangkan tadi gadis itu berjalan berlawanan arah dengan Nina.
Karena merasa bahwa
gadis itu mengenalinya. Dengan penuh percaya diri, Nina menghampiri gadis itu.
“Hei. Kamu d kelas ini juga?” Nina tersenyum padanya. Gadis itu hanya memandang
Nina dengan raut wajah kebingungan.
“Lo siapa ya?” mengangkat alisnya sebelah. Membuat siapapun yang melihatnya
akan terpesona.
“Lho ini aku Nina! Tadi, kan kita nggak sengaja kenalan. Kamu udah lupa ya?”
Setelah beberapa menit
terdiam. Tiba-tiba gadis itu tertawa. Nina menjadi semakin bingung. Gadis itu
menyeka air mata yang keluar dari ekor matanya. Kemudian ia menghentikan tawanya.
Lalu menarik nafas.
“Oh itu saudara kembar gue. Namanya Ina. Dan gue Ani!” jelasnya.
Bersamaan dengan itu datang Ina yang baru selesai dari toilet. Nina hanya
melongo melihat wajah mereka berdua yang memang kembar. Ina menghampiri Ani dan
Nina.
“Hei. Kamu di kelas ini
juga?” tanya Ina ke Nina.
Melihat Ani yang senyum-senyum nggak jelas membuat Ina mengalihkan pandangan
padanya.
“Kamu kenapa? kok senyum-senyum?” Ani menceritakan semuanya. Ina
manggut-manggut tanda mengerti.
“Oh begitu? Hahaha… tenang aja, Nin. Kamu bukan orang pertama yang menukar nama
kami kok” ucapnya pelan.
Nina hanya tersenyum. Tentu saja senyum yang menyembunyikan malunya itu sangat
terlihat aneh. ‘aku memang payah’ umpat Nina dalam hati.
“Hei, Nin. Kok
ngelamun?” Tanya Ina menyadarkan Nina bahwa mereka masih mengayuh sepeda.
“Aku Cuma teringat saat pertama kali kita bertemu” Nina melirik ke arah Ani dan
Ina.
Ani mengangkat sebelah alisnya “oh yang lo kira gue Ina, kan?” dengan bahasa
Ani yang khas ‘Lo-Gue’ itu memudahkan Nina untuk membedakan antara Ani dan Ina.
Nina hanya membalas pertanyaan Ani dengan senyuman.
Nina sangat beruntung
mempunyai sahabat seperti Ani dan Ina. Karena hanya mereka berdua yang
mempunyai hobi yang sama dengan Nina. Yaitu menari Jaipong. Ternyata masih ada
remaja yang seperti dirinya. Bahkan tanpa disengaja, Nina satu Sanggar dengan
si kembar. Beruntung sekali ada Ani dan Ina. Hampir semua teman-teman di
kelasnya lebih menyukai musik K-Pop dan dance modern dibandingkan dengan musik
dan tarian khas Indonesia. Mereka sudah melupakan kebudayaan Indonesia.
Termasuk tari tradisional seperti halnya Jaipong.
Maka dari itu Nina dan Si Kembar sahabatnya itu berjanji akan melestarikan dan
memperkenalkan budaya tari Indonesia ke berbagai Negara dengan maksud
mengharumkan nama baik Indonesia.
Nina cs memarkirkan
sepedanya di tempat biasa yang selalu mereka parkir untuk menitipkan sepedanya.
Baru saja turun dari sepeda. Mereka bertiga sudah mendapat sindiran dari
teman-temannya.
“Zaman modern kayak gini masih ada, ya. Orang yang suka sama Jaipong. Kampungan
banget sih” berbisik ke teman yang ada di sebelahnya dengan suara yang sengaja
dikeraskan.
“Hahaha betul banget. Lebih keren juga K-Pop” ejek teman yang satunya lagi.Nina
cs tidak menghiraukan sindiran itu. Mereka langsung pergi menuju kelas,
meskipun sudah sering mendapat sindiran seperti itu. Nina cs tetap optimis.
Mereka akan tetap mempertahankan apa yang ingin mereka wujudkan.
Teng!!!
Bel tanda istirahat berbunyi.Nina cs memutuskan untuk pergi ke kantin. Sambil menunggu
pesanan mereka datang, Nina cs hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Entah apa yang mereka pikirkan, sampai datanglah tiga orang anak perempuan
bernama Novi, Tika dan Wulan.
“Ternyata di zaman modern kayak gini masih ada juga orang yang suka dengan
Jaipong. Rendah banget sih seleranya” sindir Novi dengan wajah sinis.
Nina hanya memandangi Novi dengan sorot mata tajam “Emang kenapa? Masalah buat
kalian?”
Novi mendengus angkuh mendengar pertanyaan Nina.
“Kalian jangan mimpi bisa mewujudkan cita-cita kalian yang aneh itu”
“Betul banget” sambung Tika dengan melipat kedua tangannya di dada.
Nina menarik nafas untuk
menahan emosinya. Karena ia tidak mau berurusan dengan Guru BP hanya karena
tiga orang itu.
“Oh ya, kita lihat aja nanti. Suatu saat nanti pasti kami akan berhasil
mewujudkan apa yang kami inginkan” Nina seberusaha mungkin untuk terlihat tetap
tenang.
Ani dan Ina yang duduk di sebelahnya hanya diam menontonnya.
Novi tersenyum mengejek.
“Silahkan jika kalian bisa. Karena dance jauh lebih keren dari pada jaipong.
Lagi pula siapa yang mau sama tarian jaipong. Nenek-nenek aja nggak mau.
Hahaha“ tawa Novi diikuti kedua temannya.
“Come on, girl. Kita pergi dari sini”
Nina cs hanya melihat
kepergian mereka dengan perasaan jengkel.
“Sombong banget sih mereka. Belum tahu apa kalau tarian Indonesia itu jauh
lebih keren. Kalau aja mereka bawang, udah gue cincang deh” Oceh Ani
mempraktekan seolah ia seorang koki yang sedang memotong bawang dengan sadis.
Tak hanya Ani, Ina juga ikut mengoceh. “iya, mereka pikir mereka tinggal di
mana”
Nina hanya memandangi kedua sahabatnya itu. Dengan sedikit kesal
“Kalian itu telat tahu marahnya. Tadi saat mereka masih disini malah pada diam.
Sekarang giliran udah pada pergi aja. Baru, marah-marah” Nina memanyunkan bibirnya.
“Hehehe… maaf, maaf. Tadi belum kepikiran sih mau ngomong apa” alasan Ina,
menggaruk-garuk kepalanya yang sudah jelas tidak gatal.
“Hmmm.. dasar” gumam Nina.
“Gue udah nggak sabar, nih ketemu sama
anak-anak yang di Sanggar” kata Ani seraya membawa sepedanya kearah gerbang
bersama Ina dan Nina.
Sesampainya di Sanggar,
Nina cs langsung disambut hangat oleh Kak Helda. Kak Helda adalah pemilik
Sanggar. Nina sangat senang melihat anak-anak yang masih mau melestarikan
budaya tari Indonesia, meskipun usianya jauh lebih muda dari Nina cs. Hanya
mereka bertiga yang sudah SMA.
Setelah selesai
mengganti pakaian, Nina cs langsung bergegas mengikuti gerakan yang dilakukan
oleh Kak Helda sesuai dengan irama musik.
“Satu… Dua… tiga… Empat… Angkat kaki” perintah KakHelda, mereka mengikuti
gerakan langkah kakinya. Tanpa disengaja saat Nina melihat ke sebuah pohon yang
letaknya tak jauh dari Sanggar. Ia melihat seorang anak laki-laki sedang
memperhatikannya. Karena tersadar sudah kepergok Nina. Anak laki-laki itu langsung
terburu-buru pergi meninggalkan pohon tempatnya mengintip. Tapi Nina tidak
mempedulikannya. Ia kembali terhanyut dalam setiap gerakan tariannya.
Sepulang dari Sanggar.
Nina langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tempat tidur. Melemaskan
otot-otot tubuhnya.
“Lelahnya”
Saat memejamkan mata, bayangan anak lelaki itu kembali muncul dalam pikiran
Nina. Entah mengapa Nina penasaran dengannya. Sepertinya Nina mengenalinya.
‘siapa ya dia?’ gumamnya dalam hati. Ah tapi ya sudahlah. Untuk apa memikirkan
hal yang nggak berguna begitu. Nina mengangkat pundaknya.
Keesokan harinya, Nina
menemukan setangkai bunga mawar dan selembar kertas terlipat diatas mejanya.
‘bunga siapa ini?’ pikirnya dalam hati. Nina melirik kiri kanan tidak ada
siapa-siap. Hanya ada Ani dan Ina yang baru muncul dari pintu kelas.
“Apaan tuh?… Bunga! Dari siapa, Nin?” tanya Ina.
Nina mengangkat bahunya. “entahlah aku juga nggak tahu. Tadi waktu aku datang
juga bunganya udah ada disini”
Ina menyipitkan matanya “coba baca suratnya. Siapa tahu ada nama pengirimnya”
“Iya. Siapa tahu dari orang yang diam-diam suka sama lo” goda Ani. “Ani,
please! Masih pagi. Jangan dulu menggodaku!” Ani hanya cengengesan. Nina
membuka suratnya dengan perasaan dag-dig-dug. Dan isi suratnya
*untuk Nina
Setiap hari aku selalu memperhatikanmu, bahkan saat kamu menari di sanggar.
Gerakan tarianmu sungguh indah membuat mataku terpesona. Aku sering melihatmu
diejek. Sebenarnya aku ingin sekali membelamu. Tapi apalah dayaku. Bertemu
denganmu saja aku tidak berani. Aku memang pengecut.
Aku belum siap bertemu langsung denganmu. Maka dari itu, aku datang pagi pagi
hanya untuk meletakkan bunga ini di atas meja kamu. Aku harap bunga ini bisa
menambah semangat kamu menari.
dari seseorang*
“Uhh…. So sweet….” ucap
Ina berbinar-binar.
“Cuma gini doang sih biasa aja” ucap Ani datar menaikkan sebelah alisnya.
“Huhh… Bilang aja kalau kamu sirik. Iya, kan?”
Ani hanya memanyunkan bibir. Ucapan Ina ada benarnya juga. Karena belum pernah
ada cowok. yang deketin Ani. Jangan tanya kenapa! Meskipun wajah Ani terlihat
sangat manis dan menawan. Justru Ani sangat galak. Coba saja jika cara
berbicaranya lebih lembut. Pasti sudah banyak yang antri menjadi belahan
hatinya.
“Udah-udah jangan
berantem. Masa saudara kembar kayak Tom and Jerry. Harusnya kalian tuh saling
menyayangi…”
Ani dan Ina saling pandang. “Iya Bu Nina” ucap mereka bersamaan.
Dan tertawa. Nina hanya tersenyum. Kemudian Nina diam melamun. Siapa orang yang
sudah mengirimnya bunga?
Tiba-tiba muncul bayangan anak laki-laki yang kemarin memperhatikan Nina di
Sanggar.’apa benar dia? Atau mungkin ini cuma orang yang iseng mau
mempermainkanku?’
“Nin!” senggol Ina
membuat Nina tersadar “kenapa diam?” “Ini aku cuma lagi berpikir, kira-kira
siapa ya orang yang kirim aku bunga ini?”
“Udahlah. Nanti juga tahu. Mending sekarang kita ke taman. Pagi-pagi gini sejuk
hawanya” ajak Ani. Merekapun pergi menuju taman sekolah.
Sementara bunganya, Nina taruh di kolong meja. Tanpa mereka sadari, ada
sepasang mata yang memperhatikan mereka dari jauh.
“Semoga kamu menyukainya” ucap seseorang di balik jendela.
Cerpen Karangan: Irma
Erviana
Blog / Facebook: Irma Erviana
Cerpen Jangan Biarkan Jaipong Hilang Dari Indonesia!
(Part 1) merupakan cerita pendek karangan Irma Erviana, kamu dapat mengunjungi
halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
6.
Pada cerpen”Jangan Biarkan Jaipong Hilang dari Indonesia” terdapat kalimat
“Maka dari itu Nina dan Si Kembar
sahabatnya itu berjanji akan melestarikan dan memperkenalkan budaya tari
Indonesia ke berbagai Negara dengan maksud mengharumkan nama baik Indonesia.”
Berikut adalah makna mengharumkan nama
Indonesia pada kalimat di atas. Berilah tanda centang pada pernyataan yang
benar.
A. Membanggakan negara
Indonesia dengan prestasi mereka.
B. Mempersatukan bangsa dan
negara Indonesia.
C. Membuat eksistensi
Indonesia terkenal di mata dunia dengan karya mereka.
D. Menjaga nama baik
Indonesia dengan berperilaku baik.
7.
Apakah pernyataan berikut didukung oleh
bacaan?
Pernyataan |
Benar |
Salah |
Menurut Nina dengan bersepeda akan membuat tubuh
sehat, ramah lingkungan, dan hemat. |
|
|
Nina mulai belajar Tari Jaipong sejak SMA |
|
|
Bagi Nina Tari Jaipong merupakan bagian dari
hidupnya |
|
|
Nina dan teman-teman sangat optimis dalam mewujudkan
cita-citanya |
|
|
8.
Perhatikan cerpen Jangan Biarkan Jaipong Hilang Dari Indonesia di
atas.
Beberapa pernyataan berikut ada yang sesuai dengan isi cerpen di atas dan ada yang
tidak sesuai.
Berilah tanda √ (centang) pada pilihan Benar jika
pernyataan sesuai dengan isi cerpen !
Berilah tanda √ (centang) pada pilihan Salah jika pernyataan tidak
sesuai dengan isi cerpen!
Pernyataan |
Benar |
Salah |
Banyak remaja Indonesia yang
memandang rendah musik dan tarian khas Indonesia |
|
|
Sebagian besar remaja Indonesia
lebih menyukai K-Pop daripada Tari Jaipong |
|
|
Tari Jaipong dan Tari Merak
merupakan jenis tarian yang berasal dari Jawa Barat |
|
|
Remaja Indonesia suka melakukan
bullying secara fisik |
|
|
9.
Dalam cerpen di atas hal yang dilakukan
Nina dan kawan-kawan merupakan salah satu sikap patriotisme.
Berikut
adalah contoh tindakan atau sikap patriotisme yang lain.
Berilah
tanda centang pada pernyataan yang benar.
Pernyataan |
Benar |
Salah |
A.
Mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri. |
|
|
B.
Mengikuti upacara bendera di sekolah dengan khidmat |
|
|
C.
Menghormati dan menghargai orang yang lebih tua |
|
|
D.
Pengabdian para petugas medis di garda terdepan
dalam melawan covid 19. |
|
|
10.
Apakah pernyataan dalam
tabel berikut didukung oleh bacaan?
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
Ayah dan ibu Nina merupakan sosok orang tua
yang demokratis |
|
|
Karena anak tunggal Nina menjadi anak yang
manja dan tidak mandiri |
|
|
Nina adalah adalah seorang remaja yang
sederhana |
|
|
Bacalah teks informasi
berikut untuk mengerjakan soal nomor 11 s.d. 15!
Mengenang Katherine Johnson,
Manusia Komputer dari NASA
TEMPO.CO, Jakarta
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA kehilangan orang
yang sangat penting dalam bidang upaya eksplorasi luar angkasa awal Amerika.
Orang itu adalah seorang matematikawan yang dijuluki manusia komputer,
yaitu Katherine Johnson. Ia telah meninggal pada usia 101 tahun pada 24
Februari 2020.
Administrator NASA Jim
Bridenstine melalui akun Twitter-nya mengabarkan berita duka itu. "Dia
adalah pahlawan Amerika dan warisan kepeloporannya tidak akan pernah
dilupakan," bunyi unggahan Bridenstine, seperti dikutip VOA News,
akhir pekan lalu.
Katherine adalah perempuan
keturunan Afrika-Amerika yang bekerja dalam program luar angkasa NASA. Dia dan
rekan-rekannya dikenal sebagai manusia komputer pada tahun-tahun awal upaya
NASA untuk memulai program misi luar angkasa.
Mereka menggunakan pensil,
penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis untuk menghitung jalur roket dan
pengorbit di atmosfer dan di luar angkasa. Katherine bekerja pada misi
pertama untuk menempatkan orang Amerika di luar angkasa pada tahun 1961. Dia
juga mengonfirmasi perhitungan komputer yang dibuat oleh komputer IBM pada 1962.
Katherine sempat menerima
Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack Obama pada 2015. Saat itu,
Administrator NASA Charles Bolden memujinya sebagai pemikir besar yang ikut
menentukan arah perkembangan NASA dan Amerika Serikat.
Katherine tumbuh di Virginia
Barat saat pendidikan bagi orang Afrika-Amerika dibatasi. Namun,
kecerdasan otak membawanya ke West Virginia State College pada usia 15
tahun. Dia juga merupakan salah satu murid kulit hitam pertama yang memasuki
sekolah pascasarjana di West Virginia University pada 1938.
Kemudian, Katherine bekerja
untuk sebuah lembaga yang kini bernama NASA dan pensiun pada 1986. Dia
mengatakan sangat bangga menghitung jalur untuk pendarat bulan dan pesawat
ruang angkasa komando yang mengorbit untuk perjalanan pertama ke bulan, Apollo
11.
Katherine menggambarkan
kemampuannya di NASA dengan menjelaskan, "Anda beri tahu saya kapan dan di
mana Anda ingin turun, dan saya akan memberi tahu Anda di mana dan kapan, serta
bagaimana cara meluncurkannya," katanya.
Sepanjang masa pendidikannya,
Katherine Jonhson berkata bahwa dia berhasil karena dia selalu bertanya–bahkan
saat orang-orang mencoba mengabaikannya, dia tetap mengangkat tangannya.
---
11.
Khaterine Johnson mampu
bersekolah di West Virginia State College saat pendidikan bagi orang
Afrika-Amerika dibatasi di Virginia Barat. Hal tersebut disebabkan oleh
....
A. Kemampuan yang luar biasa
B. Kesehatan yang tidak memadai
C. Orang tua yang pindah kerja
D. Rasisme yang berkembang
12. Berilah tanda √ (centang)
pada kolom benar jika pernyataan benar dan berilah tanda √ (centang) pada kolom
salah jika pernyataan salah! Berdasarkan teks tersebut Katherine Johnson layak
disebut….
Pernyataan |
Benar |
Salah |
Pencipta komputer |
|
|
Pejuang gender |
|
|
Antariksawan |
|
|
Pejuang Perang |
|
|
Tokoh kulit hitam |
|
|
13.
Perhatikan bacaan Mengenang Katherine Johnson, Manusia Komputer dari NASA
di atas! Klik pada salah satu
pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan berikut.
Apa yang menjadi kunci keberhaslian Katherine
Johnson sepanjang masa pendidikannya?
A. Murid kulit hitam pertama yang memasuki sekolah pascasarjana
B.
Bekerja dalam program luar angkasa
C.
Selalu bertanya–bahkan saat
orang-orang mencoba mengabaikannya, dia tetap mengangkat tangannya.
D. menggunakan pensil, penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis
untuk menghitung
14.
Jodohkan pernyataan dengan pilihan
alasan yang telah disediakan dengan tepat!
Jawab |
Pernyataan |
Jawaban |
|
1.
Katherine
Johnson dan teman-teman menggunakan penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis….. |
a.
Penting
dalam bidang upaya eksplorasi luar angkasa dan mengonfirmasi perhitungan
komputer |
|
2.
Administrator
NASA Charles Bolden memujinya sebagai pemikir besar…. |
b. Katherine menggambarkan kemampuannya di NASA |
|
3.
Seorang
matematikawan yang dijuluki manusia computer…. |
c.
Ikut
menentukan arah perkembangan NASA dan Amerika Serikat. |
|
4.
“Anda
beri tahu saya kapan dan di mana Anda ingin turun, dan saya akan memberi tahu
Anda di mana dan kapan, serta bagaimana cara meluncurkannya”…. |
d. Menghitung jalur roket dan pengorbit di
atmosfer dan di luar angkasa |
|
|
e. Keberhasilan
Katherine Johnson sepanjang pendidikannya |
15.
Kondisi sosial budaya dalam
teks tersebut memberikan gambaran tentang ....
A. Kemampuan Katherine Johnson untuk mendobrak batasan atas
perlakuan ras yang tidak adil
B. Kerumitan hidup Katherine Johnson membuatnya lebih kuat
mentalnya
C. Pengalaman Katherine Johnson dalam kehidupan pribadinya yang
banyak
D. Penggambaran kemampuan Katherine Johnson dalam perkembangan
NASA
Teks Informasi
Bacalah teks
berikut dengan saksama!
Mengolah
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah
yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik termasuk ke dalam kategori limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun). Namun, banyak limbah yang dibuang begitu saja ke sistem
perairan tanpa adanya proses pengolahan.Pada dasarnya, prinsip pengolahan
limbah adalah upaya untuk memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan.
Walaupun volumenya kecil, konsentrasi zat pencemar yang telah dipisahkan itu
sangat tinggi.
Selama
ini, zat pencemar terkonsentrat yang sudah dipisahkan tersebut belum tertangani
dengan baik sehingga terjadi akumulasi bahan berbahaya yang setiap saat
mengancam kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup.Ternyata, limbah
B3 juga terkandung pada beberapa barang sehari-hari yang sering kita gunakan.
Contohnya adalah batu baterai bekas, aki kendaraan, hairspray, pestisida,
pembersih lantai, detergen, dan obat nyamuk. Karena ada di mana-mana, limbah B3
perlu dikelola dengan cara yang benar.
Upaya
pengolahan limbah B3 dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Reduksi
limbah dilakukan dengan mengoptimalkan penyimpanan bahan baku dalam proses
kegiatan atau housekeeping, substitusi bahan, modifikasi proses, maupun upaya
reduksi lainnya.Kegiatan pengemasan dilakukan dengan penyimbolan dan pelabelan
yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3 berdasarkan acuan Keputusan
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep-05/Bapedal/09/1995.Pengemasan
limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah yang bersangkutan.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa kemasan limbah B3 harus dalam kondisi yang
baik, bebas dari karat dan kebocoran, serta dibuat dari bahan yang tidak
bereaksi dengan limbah yang disimpan di dalamnya.Untuk limbah yang mudah
meledak, kemasan harus dibuat rangkap, yang kemasan bagian dalamnya harus dapat
menahan zat agar tidak bergerak dan mampu menahan kenaikan tekanan dari dalam
atau luar kemasan.Limbah yang bersifat self-reactive dan peroksida organik juga
memiliki persyaratan khusus dalam pengemasannya. Kemasan limbah jenis tersebut
harus harus memiliki bantalan yang dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar
dan tidak mengalami penguraian atau dekomposisi saat berhubungan dengan
limbah.Jumlah yang dikemas pun terbatas, yaitu sebesar maksimum 50 kg per
kemasan. Sementara itu, limbah yang memiliki aktivitas rendah biasanya dapat
dikemas hingga 400 kg per kemasan.
16.
Kamu
ingin membuang sampah rumah tangga dengan memisahkan sampah menjadi dua
kelompok. Kelompok sampah B3 dan kelompok sampah yang tidak mengandung B3.
Kelompokkan sampah berikut sesuai dengan jenis limbahnya!
Sampah |
Mengandung B3 |
Tidak mengandung
B3 |
A.
Daun pembungkus lontong |
|
|
B.
Sabun pembersih lantai |
|
|
C.
Obat nyamuk |
|
|
D.
Potongan sayuran |
|
|
E.
Kardus mie goreng |
|
|
F.
Detergen |
|
|
17. Berdasarkan bacaan di atas, apakah
pernyataan-pernyataan pada tabel berikut merupakan fakta atau opini?
Pernyataan |
Fakta |
Opini |
Limbah
yang bersifat self-reactive dan peroksida organik juga memiliki persyaratan
khusus dalam pengemasannya |
|
|
Limbah
yang memiliki aktivitas rendah biasanya dapat dikemas hingga 400 kg per
kemasan. |
|
|
Upaya
pengolahan limbah B3 dapat dilakukan melalui 3 tahapan |
|
|
18.
Apa penyebab terjadi akumulasi
bahan berbahaya yang setiap saat mengancam kesehatan manusia dan keselamatan
lingkungan hidup?
a. Zat pencemar terkonsentrat belum tertangani dengan baik
b. Banyaknya limbah
pabrik
c. Masyarakat
memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan
d. Banyak Limbah yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik termasuk
ke dalam kategori limbah B3
19.
Perhatikan Teks Mengolah
Limbah B3
Berilah tanda V (centrang) pada pilihan Benar, jika gambar termasuk Limbah B3!
Berilah tanda V (centrang ) pada pilihan salah jika gambar tidak
termasuk Limbah B3!
Gambar Limbah |
Benar |
Salah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20. Apakah pernyataan berikut didukung bacaan Teks Mengolah Limbah B3?
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
Pabrik banyak yang
membuang limbah tanpa memperhatikan dampak lingkungan. |
|
|
Limbah B3 telah
dikelola dengan benar. |
|
|
Limbah kaleng harus
digepengkan. |
|
|
21. Berdasarkan bacaan tentang Mengolah Limbah B3,
apakah pernyataan pada tabel berikut merupakan fakta atau opini?
Pernyataan |
Fakta |
Opini |
Penggunaan tisu basah
berbahaya bagi lingkungan |
|
|
Sebagian masyarakat membuang limbah tanpa
memilah |
|
|
Air cucian beras bukan
limbah B3 |
|
|
Perhatikan
faktur berikut untuk menjawab nomor 22
dan 23!
Sarah
menerima faktur yang dikirim lewat Pos.
22. Mengapa
faktur ini dikirim ke Sarah?
A. Karena
Sarah perlu membayar uang itu untuk Breezy Clothing.
B. Karena
Breezy Clothing perlu membayar uang itu kepada Sarah.
C. Karena
Sarah telah membayar uang itu untuk Breezy Clothing.
D. Karena
Breezy Clothing telah membayar uang itu pada Sarah.
23. Berapa
Breezy Clothing yang dibebankan untuk mengantarkan pakaian?
Biaya pengiriman dalam zeds : ……………………………………………………..
24. SAHAM
Grafik ini menunjukkan harga satu saham
Rich Rock selama periode 12 bulan.
Pernyataan
tentang grafik mana yang benar?
Pernyataan |
Benar |
Salah |
Bulan
terbaik untuk membeli saham adalah bulan September. |
|
|
Harga
saham meningkat sekitar 50% sepanjang tahun. |
|
|
25. Setiap
bulan, gaji Jane dibayarkan ke rekening banknya. Ini adalah slip gaji Jane
untuk bulan Juli.
Berapa
banyak uang yang dibayarkan majikan Jane ke rekening banknya pada tanggal 31
Juli?
A.
300
zeds
B.
2500 zeds
C.
2800
zeds
D.
19
600 zeds
26.
Gunung Merapi tampaknya belum
menunjukkan gejala akan mereda. Hal yang terjadi justru sebaliknya, aktivitas
gunung itu terus meningkat. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengkubuwono X sudah meminta satgas untuk mengevakuasi warga di daerah rawan
bencana Gunung Merapi. Evakuasi diutamakan kepada warga yang tinggal dalam
radius 5 kilometer untuk menyelamatkan diri.
Makna istilah evakuasi dalam paragraf di atas adalah ...
A.
Pendataan
B.
Pengungsian
C.
Pengosongan
D.
Siap siaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar