Kamis, 11 Februari 2021

Soal Latihan AKM 2021

 Soal AKM Bagian 2


Bacalah teks Cerpen berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 s.d. 5!

 

PIKNIK

Cerpen Agus Noor

Para pelancong mengunjungi kota kami untuk menyaksikan kepedihan. Mereka datang untuk menonton kota kami yang hancur. Kemunculan para pelancong itu membuat kesibukan tersendiri di kota kami. Biasanya kami duduk-duduk di gerbang kota menandangi para pelancong yang selalu muncul berombongan mengendarai kuda, keledai, unta, atau permadani terbang dan juga kuda sembrani. Mereka datang dari segala penjuru dunia. Dari negeri-negeri jauh yang gemerlapan.

Di bawah langit senja yang kemerahan kedatangan mereka selalu terlihat bagaikan siluet iring-iringan kafilah melintasi gurun perbatasan, membawa bermacam perbekalan piknik. Berkarung-karung gandum yang diangkut gerobak pedati, daging asap yang digantungkan di punuk unta terlihat bergoyang-goyang, roti kering yang disimpan dalam kaleng, botol-botol cuka dan saus, biskuit dan telor asin, rendang dalam rantang, juga berdus-dus mi instan yang kadang mereka bagikan pada kami.

Penampilan para pelancong yang selalu riang membuat kami sedikit merasa terhibur. Kami menduga, para pelancong itu sepertinya telah bosan dengan hidup mereka yang sudah terlampau bahagia. Hidup yang selalu dipenuhi kebahagiaan ternyata bisa membosankan juga. Mungkin para pelancong itu tak tahu lagi bagaimana caranya menikmati hidup yang nyaman tenteram tanpa kecemasan di tempat asal mereka. Karena itulah mereka ramai-ramai piknik ke kota kami: menyaksikan bagaimana perlahan-lahan kota kami menjadi debu. Kami menyukai cara mereka tertawa, saat mereka begitu gembira membangun tenda-tenda dan mengeluarkan perbekalan, lalu berfoto ramai-ramai di antara reruntuhan puing-puing kota kami. Kami seperti menyaksikan rombongan sirkus yang datang untuk menghibur kami.

Kadang mereka mengajak kami berfoto. Dan kami harus tampak menyedihkan dalam foto-foto mereka. Karena memang untuk itulah mereka mengajak kami berfoto bersama. Mereka tak suka bila kami terlihat tak menderita. Mereka menyukai wajah kami yang keruh dengan kesedihan. Mata kami yang murung dan sayu. Sementara mereka sembari berdiri dengan latar belakang puing-puing reruntuhan kota berpose penuh gaya tersenyum saling peluk atau merentangkan tangan lebar-lebar. Mereka segera mencetak foto-foto itu, dan mengirimkannya dengan merpati-merpati pos ke alamat kerabat mereka yang belum sempat mengunjungi kota kami.

Belakangan kami pun tahu, kalau foto-foto itu kemudian dibuat kartu pos dan diperjualbelikan hingga ke negeri-negeri dongeng terjauh yang ada di balik pelangi. Pada kartu pos yang dikirimkannya itu, para pelancong yang sudah mengunjungi kota kami selalu menuliskan kalimat-kalimat penuh ketakjuban yang menyatakan betapa terpesonanya mereka saat menyaksikan kota kami perlahan-lahan runtuh dan lenyap. Mereka begitu gembira ketika melihat tanah yang tiba-tiba bergetar. Bagai ada naga menggeliat di ceruk bumi atau seperti ketika kau merasakan kereta bawah tanah melintas menggemuruh di bawah kakimu. Betapa menggetarkan melihat pohon- pohon bertumbangan dan rumah-rumah rubuh menjadi abu. Membuat hidup para pelancong yang selalu bahagia itu menjadi lengkap, karena bisa menyaksikan segala sesuatu sirna begitu saja.

Bagi para pelancong itu, kota kami adalah kota paling menakjubkan yang pernah mereka saksikan. Mereka telah berkelana ke sudut-sudut dunia, menyaksikan beragam keajaiban di tiap kota. Mereka telah menyaksikan menara-menara gantung yang dibuat dari balok-balok es abadi, candi-candi megah yang disusun serupa tiara; menyaksikan seekor ayam emas bertengger di atas katedral tua sebuah kota yang selalu berkokok setiap pagi. Mereka juga telah melihat kota dengan kanal-kanal yang dialiri cahaya kebiru-biruan. Kepada kami para pelancong itu juga bercerita perihal kota kuno yang berdiri di atas danau bening, dengan rumah-rumah yang beranda- berandanya saling bertumpukan, dan jalan-jalannya yang menyusur dinding-dinding menghadap air, hingga menyerupai kota yang dibangun di atas cermin; kota dengan jalan layang menyerupai jejalin benang laba-laba; sebuah kota yang menyerupai benteng di ujung sebuah teluk, dengan jendela-jendela dan pintu-pintu yang selalu tertutup menyerupai gelapanggur dan hanya bisadilihat ketika senja kala. Bahkan mereka bersumpah telah mendatangi kota yang hanya bisa ditemui dalam imajinasi seorang penyair. Tapi kota kami, menurut mereka, adalah kota paling ajaib yang pernah mereka kunjungi.

Para pelancong menyukai kota kami karena kota kami dibangun untuk menanti keruntuhan. Banyak kota dibangun dengan gagasan untuk sebuah keabadian, tetapi tidak dengan kota kami. Kota kami berdiri di atas lempengan bumi yang selalu bergeser. Kau bisa membayangkan gerumbul awan yang selalu bergerak dan bertabrakan, seperti itulah tanah di mana kota kami berdiri. Membuat semua bangunan di kota kami jadi terlihat selalu berubah letaknya. Barisan pepohonan seakan berjalan pelan. Lorong-lorong, jalanan, dan sungai selalu meliuk-liuk. Dan ketika sewaktu-waktu tanah terguncang, bangunan dan pepohonan di kota kami saling bertubrukan, rubuh dan runtuh menjadi debu serupa istana pasir yang sering kau buat di pinggir pantai ketika kau berlibur menikmati laut.

Rupanya itulah pemandangan paling menakjubkan yang membuat para pelancong itu terpesona. Para pelancong itu segera menghambur berlarian menuju bagian kota kami yang runtuh, begitu mendengar kabar ada bagian kota kami yang tergoncang porak- poranda. Dengan handycam mereka merekam detik-detik keruntuhan itu. Mereka terpesona mendengar jerit ketakutan orang-orang yang berlarian menyelamatkan diri, gemeretak tembok-tembok retak, suara menggemuruh yang merayap dalam tanah. Itulah detik-detik paling menakjubkan bagi para pelancong yang berkunjung ke kota kami; seolah semua itu atraksi paling spektakuler yang beruntung bisa mereka saksikan dalam hidup mereka yang terlampau bahagia. Lalu mereka memotret mayat- mayat yang tertimbun balok-balok dan batu bata. Mengais reruntuhan untuk menemukan barang-barang berharga yang bisa mereka simpan sebagai kenangan.

Saat malam tiba, dan bintang- bintang terasa lebih jauh di langit hitam, para pelancong itu bergerombol berdiang di seputar api unggun sembari berbagi cerita. Memetik kecapi dan bernyanyi. Atau rebahan di dalam tenda sembari memainkan harmonika. Dari kejauhan kami menyaksikan mereka, merasa sedikit terhibur dan tak terlalu merasa kesepian. Bagaimanapun kami mesti berterima kasih karena para pelancong itu mau berkunjung ke kota kami. Mereka membuat kami semakin mencintai kota kami. Membuat kami tak hendak pergi mengungsi dari kota kami. Karena bila para pelancong itu menganggap kota kami adalah kota yang penuh keajaiban, kenapa kami mesti menganggap apa yang terjadi di kota kami ini sebagai malapetaka atau bencana?

Seperti yang sering dikatakan para pelancong itu pada kami, setiap kota memang memiliki jiwa. Itulah yang membuat setiap kota tumbuh dengan keunikannya sendiri- sendiri. Membuat setiap kota memiliki kisahnya sendiri-sendiri. Keajaiban tersendiri. Setiap kota terdiri dari gedung- gedung, sungai-sungai, kabut dan cahaya serta jiwa para penghuninya; yang mencintai dan mau menerima kota itu menjadi bagian dirinya. Kami sering mendengar kota-kota yang lenyap dari peradaban, runtuh tertimbun waktu. Semua itu terjadi bukan karena semata-mata seluruh bangunan kota itu hancur, tetapi lebih karena kota itu tak lagi hidup dalam jiwa penghuninya. Kami tak ingin kota kami lenyap, meski sebagian demi sebagian dari kota kami perlahan- lahan runtuh menjadi debu. Karena itulah kami selalu membangun kembali bagian- bagian kota kami yang runtuh. Kami mendirikan kembali rumah-rumah, jembatan, sekolah, tower dan menara, rumah sakit-rumah sakit, menanam kembali pohon- pohon, hingga di bekas reruntuhan itu kembali berdiri bagian kota kami yang hancur. Kota kami bagaikan selalu muncul kembali dari reruntuhan, seperti burung phoenix yang hidup kembali dari tumpukan abu tubuhnya.

Kesibukan kami membangun kembali bagian kota yang runtuh menjadi tontonan juga bagi para pelancong itu. Sembari menaiki pedati, para pelancong itu berkeliling kota menyaksikan kami yang tengah sibuk menata reruntuhan. Mereka tersenyum dan melambai ke arah kami, seakan dengan begitu mereka telah menunjukkan simpati pada kami. Sesekali para pelancong itu berhenti, membagikan sekerat biskuit, sepotong dendeng, sebotol minuman, atau sesendok madu, kemudian kembali pergi untuk melihat-lihat bagian lain kota kami yang masih bergerak bertabrakan dan hancur. Kemudian para pelancong itu pergi dengan bermacam cerita ajaib yang akan mereka kisahkan pada kebarat dan kenalan mereka yang belum sempat mengunjungi kota kami. Mereka akan bercerita bagaimana sebuah kota perlahan- lahan hancur dan tumbuh kembali. Sebuah kota yang akan mengingatkanmu pada yang rapuh, sementara, dan fana. Sebuah kota yang membuat para pelancong berdatangan ingin menyaksikannya.

Bila kau merencanakan liburan akhir pekan dan kau sudah bosan piknik ke kota-kota besar dunia yang megah dan gemerlap ada baiknya kau berkunjung ke kota kami. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan penderitaan kami. Mungkin itu bisa membuatmu sedikit terhibur dan gembira. Berwisatalah ke kota kami. Jangan khawatir, kami pasti akan menyambut kedatanganmu dengan kalungan bunga-air mata…

Yogyakarta, 2006

1.      Apa  nilai moral  yang dapat  kita temukan  dalam cerpen tersebut ?

a.       Membantu korban bencana bencana harus dengan sepenuh hati

b.      Mereka tersenyum dan melambai ke arah kami, seakan dengan begitu mereka telah menunjukkan simpati pada kami

c.       Membantu orang haruslah dilandasi rasa tulus dan ikhlas

d.      kami mesti berterima kasih karena para pelancong itu mau berkunjung ke kota kami. Mereka membuat kami semakin mencintai kota kami.

 

2.      Apakah maksud pernyataan” Jangan khawatir, kami pasti akan menyambut kedatanganmu dengan kalungan bunga-air mata”yang terdapat di akhir cerita ?

a.       Menggambarkan kesibukan kami membangun kembali bagian kota yang runtuh menjadi tontonan juga bagi para pelancong itu.

b.      Menggambarkan para pelancong yang tak tahu lagi bagaimana caranya menikmati hidup yang nyaman tenteram tanpa kecemasan di tempat asal mereka.

c.       Menggambarkan pelancong yang terpesona mendengar jerit ketakutan orang-orang yang berlarian menyelamatkan diri.

d.      Menggambarkan perasaan hati para korban bencana dengan kedatangan pelancong

e.       yang mengunjungi kota mereka hanya untuk menyaksikan kepedihan.

 

3.      Itulah detik-detik paling menakjubkan bagi para pelancong yang berkunjung ke kota kami; seolah semua itu atraksi paling spektakuler yang beruntung bisa mereka saksikan dalam hidup mereka yang terlampau bahagia. Lalu mereka memotret mayat- mayat yang tertimbun balok-balok dan batu bata. Mengais reruntuhan untuk menemukan barang-barang berharga yang bisa mereka simpan sebagai kenangan.

Berdasarkan teks diatas, kejadian apa yang menimpa kota tersebut  ?

 

 

4.      Berilah tanda centang (√) pada kolom Benar bila Teks di sebelah kiri sesuai dengan isi cerpen!

Berilah tanda centang (√) pada kolom opini bila Teks di sebelah kiri tidak sesuai dengan isi cerpen!

 

 

Teks

Benar

Salah

a

Kota hancur disebabkan oleh bencana banjir

 

 

b

Para pelancong datang karena mereka merasa iba dengan penderitaan penduduk kota

 

 

c

Penduduk kota tidak ingin kota mereka lenyap

 

 

d

Para pelancong selalu menghibur dan memberi semangat kepada penduduk kota.

 

 

e

Penduduk kota selalu bersemangat untuk membangun kembali kota setelah hancur.

 

 

 

5.      Pasangkan pernyataan A dan pernyataan B dengan menuliskan huruf pada kolom yang tersedia di samping pernyataan A!

Jawab

Pernyataan A

Pernyataan B

 

1

Tujuan pelancong datang ke kota

a

Penampilan para pelancong yang selalu riang

 

2

Bantuan yang diberikan oleh para pelancong

b

setiap kota memang memiliki jiwa

 

3

Yang dilakukan pelancong saat malam tiba

c

wajah kami yang keruh dengan kesedihan

 

4

Kelakuan pelancong yang menghibur penduduk kota

d

Berkarung-karung gandum, daging asap, roti kering.

 

5

Sikap penduduk kota yang diharapkan oleh pelancong saat berfoto

e

bergerombol berdiang di seputar api unggun sembari berbagi cerita

 

 

 

f

menyaksikan kepedihan dan menonton kota kami yang hancur

 

 

 

g

mendengar kabar ada bagian kota kami yang tergoncang porak- poranda

 

 

 

h

sekerat biskuit, sepotong dendeng, sebotol minuman, atau sesendok madu

 

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 6 s.d. 10 !

Jangan Biarkan Jaipong Hilang Dari Indonesia!

Cerpen : Irma Erviana
Kategori: Cerpen BudayaCerpen CintaCerpen Remaja
Lolos moderasi pada : 28 September 2020

 

Setelah selesai memakai seragam sekolah. Nina langsung bergegas turun ke lantai satu. Karena kamar Nina memang berada di atas. Nina merupakan anak tunggal dari Ayah dan Ibu. Ayah seorang pegawai swasta, sedangkan Ibu hanya seorang Ibu Rumah Tangga.

Sesampainya di depan meja makan. Nina langsung melahap roti yang sudah disiapkan oleh Ibu. Melihat anaknya begitu. Ibu hanya tersenyum.
“Lain kali sapa dulu orang yang ada di sekitar meja makan. Jangan langsung duduk, terus makan. Kan nggak sopan” jelas Ibu, lembut. Nina buru-buru meletakkan rotinya kembali.
“Aduhh… Nina lupa, Bu” menegakkan posisi duduknya “selamat pagi Ayah-Ibu yang paling baik di seluuuruuuhhh dunia” senyum lebar Nina tersungging dari bibirnya.
Ayah dan Ibu hanya tertawa kecil melihat tingkah Nina.

Setelah melahap santapan rotinya yang terakhir. Nina pamit ke Ayah dan Ibu. “Nina berangkat, ya. Assalamualaikum” ucapnya berlalu pergi menuju gudang tempat di mana sepeda kesayangan Nina disimpan. Nina memang selalu menggunakan sepeda. Karena letak sekolah Nina tidak begitu jauh. Sehingga bisa tercapai dengan menggunakan sepeda. Walaupun Ayah telah membelikan motor untuk Nina. Tapi Nina tidak mau menerimanya. Karena Nina lebih senang ke sekolah menggunakan sepeda kesayangannya itu. Menurut Nina dengan menggunakan sepeda, itu akan membuatnya lebih sehat dan ramah lingkungan. Tidak ada polusi. Justru Nina menyuruh Ayah untuk mengembalikan motornya kembali ke tempat dimana Ayah Nina beli.
“Kamu ini gimana, sih. Anak remaja diluar sana banyak yang merengek minta dibelikan motor sama orangtuanya. Lha, kamu yang di beliin sama Ayah, malah nolak” tanya Ayah lembut. Nina hanya tersenyum mendengar pernyataan ayah.

Seperti biasa, hari ini Nina sangat bersemangat seperti hari-hari sebelumnya. Ada sesuatu yang membuat hidup Nina indah dan berwarna. Cowok? Bukan makhluk jenis itu yang membuat hidupnya indah. Selama ini Nina berusaha untuk tidak jatuh cinta. Karena itu hanya akan membuang waktunya mencintai seseorang yang nantinya belum tentu jadi jodohnya. Ada satu hal lagi yang bisa membuatnya bahagia. Yaitu jaipong. Mungkin agak sedikit aneh. Bagaimana bisa Jaipong membuat hidup lebih indah? Sedangkan remaja indonesia sekarang lebih tertarik ke budaya luar.

Menari Jaipong adalah hobi Nina. Meskipun ia sudah belajar dari kelas 6 SD. Sejak itulah Nina mulai tertarik dengan hobbinya yang baru itu. Awalnya memang tidak ada yang peduli dengan hobbi Nina. Tapi setelah Nina masuk ke SMA. Dari situlah banyak yang mencibir dan mem-bully Nina. Banyak teman-teman sekelas Nina sering bilang selera Nina kampungan. Tapi Nina tak mempedulikannya. Karena menurut Nina, menari Jaipong adalah bagian dari hidupnya.
Bahkan Nina ingin sekali berkeliling ke berbagai negara untuk memperkenalkan tariannnya.

“Hai, Nin” sapa Ani dan Ina menyusul Nina.
Mereka berdua sahabat Nina. Sesuai namanya yang hampir sama. Ani dan Ina adalah saudara kembar. Wajah keduanya bagai pinang dibelah dua. Bahkan terkadang juga Nina sulit untuk membedakan antara keduanya. Nina teringat saat pertama kali masuk SMA. Saat itu Nina sedang mencari kelas barunya dan Nina tidak sengaja menabrak Ina. Nina langsung meminta maaf atas kecerobohannya karena tidak memperhatikan jalan. Pertemuan itu membuat Nina berkenalan dengan Ina. Kemudian mereka berdua harus terpisah karena keduanya punya tujuan masing-masing. Nina melanjutkan mencari kelasnya. ‘akhirnya ketemu juga’ ucap Nina dalam hati. Setelah berada di ambang pintu, pandangan Nina tertuju pada seorang gadis yang tadi ia temui. Yang membuatnya bingung adalah bagaimana bisa gadis itu ada di dalam kelas? Sedangkan tadi gadis itu berjalan berlawanan arah dengan Nina.

Karena merasa bahwa gadis itu mengenalinya. Dengan penuh percaya diri, Nina menghampiri gadis itu.
“Hei. Kamu d kelas ini juga?” Nina tersenyum padanya. Gadis itu hanya memandang Nina dengan raut wajah kebingungan.
“Lo siapa ya?” mengangkat alisnya sebelah. Membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.
“Lho ini aku Nina! Tadi, kan kita nggak sengaja kenalan. Kamu udah lupa ya?”

Setelah beberapa menit terdiam. Tiba-tiba gadis itu tertawa. Nina menjadi semakin bingung. Gadis itu menyeka air mata yang keluar dari ekor matanya. Kemudian ia menghentikan tawanya. Lalu menarik nafas.
“Oh itu saudara kembar gue. Namanya Ina. Dan gue Ani!” jelasnya.
Bersamaan dengan itu datang Ina yang baru selesai dari toilet. Nina hanya melongo melihat wajah mereka berdua yang memang kembar. Ina menghampiri Ani dan Nina.

“Hei. Kamu di kelas ini juga?” tanya Ina ke Nina.
Melihat Ani yang senyum-senyum nggak jelas membuat Ina mengalihkan pandangan padanya.
“Kamu kenapa? kok senyum-senyum?” Ani menceritakan semuanya. Ina manggut-manggut tanda mengerti.
“Oh begitu? Hahaha… tenang aja, Nin. Kamu bukan orang pertama yang menukar nama kami kok” ucapnya pelan.
Nina hanya tersenyum. Tentu saja senyum yang menyembunyikan malunya itu sangat terlihat aneh. ‘aku memang payah’ umpat Nina dalam hati.

“Hei, Nin. Kok ngelamun?” Tanya Ina menyadarkan Nina bahwa mereka masih mengayuh sepeda.
“Aku Cuma teringat saat pertama kali kita bertemu” Nina melirik ke arah Ani dan Ina.
Ani mengangkat sebelah alisnya “oh yang lo kira gue Ina, kan?” dengan bahasa Ani yang khas ‘Lo-Gue’ itu memudahkan Nina untuk membedakan antara Ani dan Ina.
Nina hanya membalas pertanyaan Ani dengan senyuman.

Nina sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Ani dan Ina. Karena hanya mereka berdua yang mempunyai hobi yang sama dengan Nina. Yaitu menari Jaipong. Ternyata masih ada remaja yang seperti dirinya. Bahkan tanpa disengaja, Nina satu Sanggar dengan si kembar. Beruntung sekali ada Ani dan Ina. Hampir semua teman-teman di kelasnya lebih menyukai musik K-Pop dan dance modern dibandingkan dengan musik dan tarian khas Indonesia. Mereka sudah melupakan kebudayaan Indonesia. Termasuk tari tradisional seperti halnya Jaipong.
Maka dari itu Nina dan Si Kembar sahabatnya itu berjanji akan melestarikan dan memperkenalkan budaya tari Indonesia ke berbagai Negara dengan maksud mengharumkan nama baik Indonesia.

Nina cs memarkirkan sepedanya di tempat biasa yang selalu mereka parkir untuk menitipkan sepedanya. Baru saja turun dari sepeda. Mereka bertiga sudah mendapat sindiran dari teman-temannya.
“Zaman modern kayak gini masih ada, ya. Orang yang suka sama Jaipong. Kampungan banget sih” berbisik ke teman yang ada di sebelahnya dengan suara yang sengaja dikeraskan.
“Hahaha betul banget. Lebih keren juga K-Pop” ejek teman yang satunya lagi.Nina cs tidak menghiraukan sindiran itu. Mereka langsung pergi menuju kelas, meskipun sudah sering mendapat sindiran seperti itu. Nina cs tetap optimis. Mereka akan tetap mempertahankan apa yang ingin mereka wujudkan.

Teng!!!
Bel tanda istirahat berbunyi.Nina cs memutuskan untuk pergi ke kantin. Sambil menunggu pesanan mereka datang, Nina cs hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan, sampai datanglah tiga orang anak perempuan bernama Novi, Tika dan Wulan.
“Ternyata di zaman modern kayak gini masih ada juga orang yang suka dengan Jaipong. Rendah banget sih seleranya” sindir Novi dengan wajah sinis.
Nina hanya memandangi Novi dengan sorot mata tajam “Emang kenapa? Masalah buat kalian?”
Novi mendengus angkuh mendengar pertanyaan Nina.
“Kalian jangan mimpi bisa mewujudkan cita-cita kalian yang aneh itu”
“Betul banget” sambung Tika dengan melipat kedua tangannya di dada.

Nina menarik nafas untuk menahan emosinya. Karena ia tidak mau berurusan dengan Guru BP hanya karena tiga orang itu.
“Oh ya, kita lihat aja nanti. Suatu saat nanti pasti kami akan berhasil mewujudkan apa yang kami inginkan” Nina seberusaha mungkin untuk terlihat tetap tenang.
Ani dan Ina yang duduk di sebelahnya hanya diam menontonnya.
Novi tersenyum mengejek.
“Silahkan jika kalian bisa. Karena dance jauh lebih keren dari pada jaipong. Lagi pula siapa yang mau sama tarian jaipong. Nenek-nenek aja nggak mau. Hahaha“ tawa Novi diikuti kedua temannya.
“Come on, girl. Kita pergi dari sini”

Nina cs hanya melihat kepergian mereka dengan perasaan jengkel.
“Sombong banget sih mereka. Belum tahu apa kalau tarian Indonesia itu jauh lebih keren. Kalau aja mereka bawang, udah gue cincang deh” Oceh Ani mempraktekan seolah ia seorang koki yang sedang memotong bawang dengan sadis.
Tak hanya Ani, Ina juga ikut mengoceh. “iya, mereka pikir mereka tinggal di mana”
Nina hanya memandangi kedua sahabatnya itu. Dengan sedikit kesal
“Kalian itu telat tahu marahnya. Tadi saat mereka masih disini malah pada diam. Sekarang giliran udah pada pergi aja. Baru, marah-marah” Nina memanyunkan bibirnya.
“Hehehe… maaf, maaf. Tadi belum kepikiran sih mau ngomong apa” alasan Ina, menggaruk-garuk kepalanya yang sudah jelas tidak gatal.
“Hmmm.. dasar” gumam Nina.

 “Gue udah nggak sabar, nih ketemu sama anak-anak yang di Sanggar” kata Ani seraya membawa sepedanya kearah gerbang bersama Ina dan Nina.

Sesampainya di Sanggar, Nina cs langsung disambut hangat oleh Kak Helda. Kak Helda adalah pemilik Sanggar. Nina sangat senang melihat anak-anak yang masih mau melestarikan budaya tari Indonesia, meskipun usianya jauh lebih muda dari Nina cs. Hanya mereka bertiga yang sudah SMA.

Setelah selesai mengganti pakaian, Nina cs langsung bergegas mengikuti gerakan yang dilakukan oleh Kak Helda sesuai dengan irama musik.
“Satu… Dua… tiga… Empat… Angkat kaki” perintah KakHelda, mereka mengikuti gerakan langkah kakinya. Tanpa disengaja saat Nina melihat ke sebuah pohon yang letaknya tak jauh dari Sanggar. Ia melihat seorang anak laki-laki sedang memperhatikannya. Karena tersadar sudah kepergok Nina. Anak laki-laki itu langsung terburu-buru pergi meninggalkan pohon tempatnya mengintip. Tapi Nina tidak mempedulikannya. Ia kembali terhanyut dalam setiap gerakan tariannya.

Sepulang dari Sanggar. Nina langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tempat tidur. Melemaskan otot-otot tubuhnya.
“Lelahnya”
Saat memejamkan mata, bayangan anak lelaki itu kembali muncul dalam pikiran Nina. Entah mengapa Nina penasaran dengannya. Sepertinya Nina mengenalinya. ‘siapa ya dia?’ gumamnya dalam hati. Ah tapi ya sudahlah. Untuk apa memikirkan hal yang nggak berguna begitu. Nina mengangkat pundaknya.

Keesokan harinya, Nina menemukan setangkai bunga mawar dan selembar kertas terlipat diatas mejanya. ‘bunga siapa ini?’ pikirnya dalam hati. Nina melirik kiri kanan tidak ada siapa-siap. Hanya ada Ani dan Ina yang baru muncul dari pintu kelas.
“Apaan tuh?… Bunga! Dari siapa, Nin?” tanya Ina.
Nina mengangkat bahunya. “entahlah aku juga nggak tahu. Tadi waktu aku datang juga bunganya udah ada disini”
Ina menyipitkan matanya “coba baca suratnya. Siapa tahu ada nama pengirimnya” “Iya. Siapa tahu dari orang yang diam-diam suka sama lo” goda Ani. “Ani, please! Masih pagi. Jangan dulu menggodaku!” Ani hanya cengengesan. Nina membuka suratnya dengan perasaan dag-dig-dug. Dan isi suratnya

*untuk Nina
Setiap hari aku selalu memperhatikanmu, bahkan saat kamu menari di sanggar. Gerakan tarianmu sungguh indah membuat mataku terpesona. Aku sering melihatmu diejek. Sebenarnya aku ingin sekali membelamu. Tapi apalah dayaku. Bertemu denganmu saja aku tidak berani. Aku memang pengecut.
Aku belum siap bertemu langsung denganmu. Maka dari itu, aku datang pagi pagi hanya untuk meletakkan bunga ini di atas meja kamu. Aku harap bunga ini bisa menambah semangat kamu menari.
dari seseorang*

“Uhh…. So sweet….” ucap Ina berbinar-binar.
“Cuma gini doang sih biasa aja” ucap Ani datar menaikkan sebelah alisnya.
“Huhh… Bilang aja kalau kamu sirik. Iya, kan?”
Ani hanya memanyunkan bibir. Ucapan Ina ada benarnya juga. Karena belum pernah ada cowok. yang deketin Ani. Jangan tanya kenapa! Meskipun wajah Ani terlihat sangat manis dan menawan. Justru Ani sangat galak. Coba saja jika cara berbicaranya lebih lembut. Pasti sudah banyak yang antri menjadi belahan hatinya.

“Udah-udah jangan berantem. Masa saudara kembar kayak Tom and Jerry. Harusnya kalian tuh saling menyayangi…”
Ani dan Ina saling pandang. “Iya Bu Nina” ucap mereka bersamaan.
Dan tertawa. Nina hanya tersenyum. Kemudian Nina diam melamun. Siapa orang yang sudah mengirimnya bunga?
Tiba-tiba muncul bayangan anak laki-laki yang kemarin memperhatikan Nina di Sanggar.’apa benar dia? Atau mungkin ini cuma orang yang iseng mau mempermainkanku?’

“Nin!” senggol Ina membuat Nina tersadar “kenapa diam?” “Ini aku cuma lagi berpikir, kira-kira siapa ya orang yang kirim aku bunga ini?”
“Udahlah. Nanti juga tahu. Mending sekarang kita ke taman. Pagi-pagi gini sejuk hawanya” ajak Ani. Merekapun pergi menuju taman sekolah.
Sementara bunganya, Nina taruh di kolong meja. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari jauh.
“Semoga kamu menyukainya” ucap seseorang di balik jendela.

Cerpen Karangan: Irma Erviana
Blog / Facebook: Irma Erviana

Cerpen Jangan Biarkan Jaipong Hilang Dari Indonesia! (Part 1) merupakan cerita pendek karangan Irma Erviana, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

 

6.      Pada cerpen”Jangan Biarkan Jaipong Hilang dari Indonesia” terdapat kalimat

“Maka dari itu Nina dan Si Kembar sahabatnya itu berjanji akan melestarikan dan memperkenalkan budaya tari Indonesia ke berbagai Negara dengan maksud mengharumkan nama baik Indonesia.”

Berikut adalah makna mengharumkan nama Indonesia pada kalimat di atas. Berilah tanda centang pada pernyataan yang benar.

A.    Membanggakan negara Indonesia dengan prestasi mereka.

B.     Mempersatukan bangsa dan negara Indonesia.

C.     Membuat eksistensi Indonesia terkenal di mata dunia dengan karya mereka.

D.    Menjaga nama baik Indonesia dengan berperilaku baik.

 

 

 

7.      Apakah pernyataan berikut didukung oleh bacaan?

Pernyataan

Benar

Salah

Menurut Nina dengan bersepeda akan membuat tubuh sehat, ramah lingkungan, dan hemat.

 

 

Nina mulai belajar Tari Jaipong sejak SMA

 

 

Bagi Nina Tari Jaipong merupakan bagian dari hidupnya

 

 

Nina dan teman-teman sangat optimis dalam mewujudkan cita-citanya

 

 

 

8.        Perhatikan cerpen Jangan Biarkan Jaipong Hilang Dari Indonesia di atas.
Beberapa pernyataan berikut ada yang sesuai dengan isi cerpen di atas dan ada yang tidak sesuai.
Berilah tanda √ (centang) pada pilihan Benar jika pernyataan sesuai dengan isi cerpen !
Berilah tanda √ (centang)  pada pilihan Salah jika pernyataan tidak sesuai dengan isi cerpen!

 

Pernyataan

Benar

Salah

Banyak remaja Indonesia yang memandang rendah musik dan tarian khas Indonesia

 

 

Sebagian besar remaja Indonesia lebih menyukai K-Pop daripada Tari Jaipong

 

 

Tari Jaipong dan Tari Merak merupakan jenis tarian yang berasal dari Jawa Barat

 

 

Remaja Indonesia suka melakukan bullying secara fisik

 

 

 

9.        Dalam cerpen di atas hal yang dilakukan Nina dan kawan-kawan merupakan salah satu sikap patriotisme.

Berikut adalah contoh tindakan atau sikap patriotisme yang lain.

Berilah tanda centang pada pernyataan yang benar.

 

Pernyataan

Benar

Salah

A.    Mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri.

 

 

B.     Mengikuti upacara bendera di sekolah dengan khidmat

 

 

C.     Menghormati dan menghargai orang yang lebih tua

 

 

D.    Pengabdian para petugas medis di garda terdepan dalam melawan covid 19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.    Apakah pernyataan dalam tabel berikut didukung oleh bacaan?

 

Pernyataan

Ya

Tidak

Ayah dan ibu Nina merupakan sosok orang tua yang demokratis

 

 

Karena anak tunggal Nina menjadi anak yang manja dan tidak mandiri

 

 

Nina adalah adalah seorang remaja yang sederhana

 

 

 

 

Bacalah teks informasi berikut untuk mengerjakan soal nomor 11 s.d. 15!

 

Mengenang Katherine Johnson, Manusia Komputer dari NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA kehilangan orang yang sangat penting dalam bidang upaya eksplorasi luar angkasa awal Amerika. Orang itu adalah seorang matematikawan yang dijuluki manusia komputer, yaitu Katherine Johnson. Ia telah meninggal pada usia 101 tahun pada 24 Februari 2020.

Administrator NASA Jim Bridenstine melalui akun Twitter-nya mengabarkan berita duka itu. "Dia adalah pahlawan Amerika dan warisan kepeloporannya tidak akan pernah dilupakan," bunyi unggahan Bridenstine, seperti dikutip VOA News, akhir pekan lalu.

Katherine adalah perempuan keturunan Afrika-Amerika yang bekerja dalam program luar angkasa NASA. Dia dan rekan-rekannya dikenal sebagai manusia komputer pada tahun-tahun awal upaya NASA untuk memulai program misi luar angkasa.

Mereka menggunakan pensil, penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis untuk menghitung jalur roket dan pengorbit di atmosfer dan di luar angkasa. Katherine bekerja pada misi pertama untuk menempatkan orang Amerika di luar angkasa pada tahun 1961. Dia juga mengonfirmasi perhitungan komputer yang dibuat oleh komputer IBM pada 1962.

Katherine sempat menerima Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack Obama pada 2015. Saat itu, Administrator NASA Charles Bolden memujinya sebagai pemikir besar yang ikut menentukan arah perkembangan NASA dan Amerika Serikat.

Katherine tumbuh di Virginia Barat saat pendidikan bagi orang Afrika-Amerika dibatasi. Namun, kecerdasan otak membawanya ke West Virginia State College pada usia 15 tahun. Dia juga merupakan salah satu murid kulit hitam pertama yang memasuki sekolah pascasarjana di West Virginia University pada 1938.

Kemudian, Katherine bekerja untuk sebuah lembaga yang kini bernama NASA dan pensiun pada 1986. Dia mengatakan sangat bangga menghitung jalur untuk pendarat bulan dan pesawat ruang angkasa komando yang mengorbit untuk perjalanan pertama ke bulan, Apollo 11.

Katherine menggambarkan kemampuannya di NASA dengan menjelaskan, "Anda beri tahu saya kapan dan di mana Anda ingin turun, dan saya akan memberi tahu Anda di mana dan kapan, serta bagaimana cara meluncurkannya," katanya.

Sepanjang masa pendidikannya, Katherine Jonhson berkata bahwa dia berhasil karena dia selalu bertanya–bahkan saat orang-orang mencoba mengabaikannya, dia tetap mengangkat tangannya.

--- 

11.    Khaterine Johnson mampu bersekolah di West Virginia State College saat pendidikan bagi orang Afrika-Amerika dibatasi di Virginia Barat. Hal tersebut disebabkan oleh ....

 

A.    Kemampuan yang luar biasa

B.     Kesehatan yang tidak memadai

C.     Orang tua yang pindah kerja

D.    Rasisme yang berkembang

 

12.    Berilah tanda √ (centang) pada kolom benar jika pernyataan benar dan berilah tanda √ (centang) pada kolom salah jika pernyataan salah! Berdasarkan teks tersebut Katherine Johnson layak disebut….

 

Pernyataan

Benar

Salah

Pencipta komputer

 

 

Pejuang gender

 

 

Antariksawan

 

 

Pejuang Perang

 

 

Tokoh kulit hitam

 

 

13.    Perhatikan bacaan Mengenang Katherine Johnson, Manusia Komputer dari NASA
 di atas! Klik pada salah satu pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan berikut.

Apa yang menjadi kunci keberhaslian Katherine Johnson sepanjang masa pendidikannya?

A.  Murid kulit hitam pertama yang memasuki sekolah pascasarjana

B.   Bekerja dalam program luar angkasa

C.   Selalu bertanya–bahkan saat orang-orang mencoba mengabaikannya, dia tetap mengangkat tangannya.

D.  menggunakan pensil, penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis untuk menghitung

 

14.    Jodohkan pernyataan dengan pilihan alasan yang telah disediakan dengan tepat!

 

Jawab

Pernyataan

Jawaban

 

1.      Katherine Johnson dan teman-teman menggunakan penggaris geser, dan mesin penghitung mekanis…..

a.       Penting dalam bidang upaya eksplorasi luar angkasa dan mengonfirmasi perhitungan komputer

 

2.      Administrator NASA Charles Bolden memujinya sebagai pemikir besar….

b.      Katherine menggambarkan kemampuannya di NASA

 

 

3.      Seorang matematikawan yang dijuluki manusia computer….

c.       Ikut menentukan arah perkembangan NASA dan Amerika Serikat.

 

4.      “Anda beri tahu saya kapan dan di mana Anda ingin turun, dan saya akan memberi tahu Anda di mana dan kapan, serta bagaimana cara meluncurkannya”….

d.      Menghitung jalur roket dan pengorbit di atmosfer dan di luar angkasa

 

 

e.       Keberhasilan Katherine Johnson sepanjang pendidikannya

 

15.    Kondisi sosial budaya dalam teks tersebut memberikan gambaran tentang ....

A.    Kemampuan Katherine Johnson untuk mendobrak batasan atas perlakuan ras yang tidak adil

B.     Kerumitan hidup Katherine Johnson membuatnya lebih kuat mentalnya

C.     Pengalaman Katherine Johnson dalam kehidupan pribadinya yang banyak

D.    Penggambaran kemampuan Katherine Johnson dalam perkembangan NASA

 

 

 

 

 

Teks Informasi

Bacalah teks berikut dengan saksama!

 

Mengolah Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

 

Limbah yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik termasuk ke dalam kategori limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Namun, banyak limbah yang dibuang begitu saja ke sistem perairan tanpa adanya proses pengolahan.Pada dasarnya, prinsip pengolahan limbah adalah upaya untuk memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan. Walaupun volumenya kecil, konsentrasi zat pencemar yang telah dipisahkan itu sangat tinggi.

Selama ini, zat pencemar terkonsentrat yang sudah dipisahkan tersebut belum tertangani dengan baik sehingga terjadi akumulasi bahan berbahaya yang setiap saat mengancam kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup.Ternyata, limbah B3 juga terkandung pada beberapa barang sehari-hari yang sering kita gunakan. Contohnya adalah batu baterai bekas, aki kendaraan, hairspray, pestisida, pembersih lantai, detergen, dan obat nyamuk. Karena ada di mana-mana, limbah B3 perlu dikelola dengan cara yang benar.

Upaya pengolahan limbah B3 dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

Reduksi limbah dilakukan dengan mengoptimalkan penyimpanan bahan baku dalam proses kegiatan atau housekeeping, substitusi bahan, modifikasi proses, maupun upaya reduksi lainnya.Kegiatan pengemasan dilakukan dengan penyimbolan dan pelabelan yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3 berdasarkan acuan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep-05/Bapedal/09/1995.Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah yang bersangkutan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa kemasan limbah B3 harus dalam kondisi yang baik, bebas dari karat dan kebocoran, serta dibuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan limbah yang disimpan di dalamnya.Untuk limbah yang mudah meledak, kemasan harus dibuat rangkap, yang kemasan bagian dalamnya harus dapat menahan zat agar tidak bergerak dan mampu menahan kenaikan tekanan dari dalam atau luar kemasan.Limbah yang bersifat self-reactive dan peroksida organik juga memiliki persyaratan khusus dalam pengemasannya. Kemasan limbah jenis tersebut harus harus memiliki bantalan yang dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak mengalami penguraian atau dekomposisi saat berhubungan dengan limbah.Jumlah yang dikemas pun terbatas, yaitu sebesar maksimum 50 kg per kemasan. Sementara itu, limbah yang memiliki aktivitas rendah biasanya dapat dikemas hingga 400 kg per kemasan.

 

16.  Kamu ingin membuang sampah rumah tangga dengan memisahkan sampah menjadi dua kelompok. Kelompok sampah B3 dan kelompok sampah yang tidak mengandung B3. Kelompokkan sampah berikut sesuai dengan jenis limbahnya!

 

Sampah

Mengandung B3

Tidak mengandung B3

A.    Daun pembungkus lontong

 

 

B.     Sabun pembersih lantai

 

 

C.     Obat nyamuk

 

 

D.    Potongan sayuran

 

 

E.     Kardus mie goreng

 

 

F.       Detergen

 

 

 

17.  Berdasarkan bacaan di atas, apakah pernyataan-pernyataan pada tabel berikut merupakan fakta atau opini?

 

Pernyataan

Fakta

Opini

Limbah yang bersifat self-reactive dan peroksida organik juga memiliki persyaratan khusus dalam pengemasannya

 

 

Limbah yang memiliki aktivitas rendah biasanya dapat dikemas hingga 400 kg per kemasan.

 

 

Upaya pengolahan limbah B3 dapat dilakukan melalui 3 tahapan

 

 

 

18.  Apa penyebab terjadi akumulasi bahan berbahaya yang setiap saat mengancam kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup?

a.        Zat pencemar terkonsentrat  belum tertangani dengan baik

b.      Banyaknya limbah pabrik

c.       Masyarakat memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan

d.      Banyak Limbah yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik termasuk ke dalam kategori limbah B3

 

 

19.  Perhatikan Teks Mengolah Limbah B3

     Berilah tanda V (centrang) pada pilihan Benar, jika gambar termasuk Limbah B3!

     Berilah tanda V (centrang ) pada pilihan salah jika gambar tidak termasuk Limbah B3!

 

 

Gambar Limbah

Benar

Salah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20.  Apakah pernyataan  berikut didukung  bacaan Teks Mengolah Limbah B3?

 

Pernyataan

Ya

Tidak

Pabrik banyak yang membuang limbah tanpa memperhatikan dampak lingkungan.

 

 

Limbah B3 telah dikelola dengan benar.

 

 

Limbah kaleng harus digepengkan.

 

 

 

21.  Berdasarkan bacaan tentang Mengolah Limbah B3, apakah pernyataan pada tabel berikut merupakan fakta atau opini?

 

 Pernyataan

Fakta

Opini

Penggunaan tisu basah berbahaya bagi lingkungan

 

 

 Sebagian masyarakat membuang limbah tanpa memilah

 

 

Air cucian beras bukan limbah B3

 

 

 

 

 

 

Perhatikan  faktur berikut untuk menjawab nomor 22 dan 23!

Sarah menerima faktur yang dikirim lewat Pos.

 

 

22.  Mengapa faktur ini dikirim ke Sarah?

A.    Karena Sarah perlu membayar uang itu untuk Breezy Clothing.

B.     Karena Breezy Clothing perlu membayar uang itu kepada Sarah.

C.     Karena Sarah telah membayar uang itu untuk Breezy Clothing.

D.    Karena Breezy Clothing telah membayar uang itu pada Sarah.

 

23.  Berapa Breezy Clothing yang dibebankan untuk mengantarkan pakaian?

Biaya pengiriman dalam zeds : ……………………………………………………..

 

24.  SAHAM

Grafik ini menunjukkan harga satu saham Rich Rock selama periode 12 bulan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pernyataan tentang grafik mana yang benar?

 

Pernyataan

Benar

Salah

Bulan terbaik untuk membeli saham adalah bulan September.

 

 

Harga saham meningkat sekitar 50% sepanjang tahun.

 

 

 

25.  Setiap bulan, gaji Jane dibayarkan ke rekening banknya. Ini adalah slip gaji Jane untuk bulan Juli.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berapa banyak uang yang dibayarkan majikan Jane ke rekening banknya pada tanggal 31 Juli?

A.    300 zeds

B.     2500 zeds

C.     2800 zeds

D.    19 600 zeds

 

26.  Gunung Merapi tampaknya belum menunjukkan gejala akan mereda. Hal yang terjadi justru sebaliknya, aktivitas gunung itu terus meningkat. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X sudah meminta satgas untuk mengevakuasi warga di daerah rawan bencana Gunung Merapi. Evakuasi diutamakan kepada warga yang tinggal dalam radius 5 kilometer untuk menyelamatkan diri.

Makna istilah evakuasi dalam paragraf di atas adalah ...

A.    Pendataan

B.     Pengungsian

C.     Pengosongan

D.    Siap siaga

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar